Kebumen_MTsN
1 Kebumen tahun ini ditunjuk sebagai Madrasah Piloting Assesmen Kompetensi
Madrasah Indonesia (AKMl) Tingkat MTs. Pelaksanaan
AKMI di MTsN 1 Kebumen dilaksanakan selama 4 hari mulai hari Sabtu 24 September
- Rabu 28 September 2022.
Sesuai
dengan Prosedur Operasional Standar POS) AKMI Tujuan AKMI adalah untuk pemetaan mutu pendidikan
dan mengukur kompetensi peserta didik madrasah pada literasi membaca, literasi
numerasi, literasi sains, dan literasi sosial budaya.
Selanjutnya
AKMI berfungsi sebagai bahan pemetaan mutu pendidikan madrasah, referensi
akademik dalam mendiagnosa dan tindak lanjut proses pembelajaran, dan sebagai
bahan dalam menyusun program maupun intervensi kebijakan pemerintah dalam
peningkatan mutu pendidikan madrasah.
Kegiatan
AKMI di Matansa diikuti 317 siswa kelas VIII dan dilaksanakan berbasis Komputer
(Laptop) yang bertempat di 3 ruang Laboratorium Komputer MTsN 1 Kebumen
menggunakan tiga server. Pelaksanaan AKMI dibagi menjadi dua gelombang
masing-masing selama 2 hari. Setiap
server dapat menampung 32 siswa yang terus dipantau kelancarannya oleh seorang
proktor dan diawasi oleh satu orang
pengawas ruangan.
Tiap-tiap
peserta AKMI melakukan assessmen tentang
Literasi Membaca, Literasi Numerasi, Literasi Sain, Literasi Sosial Budaya dan Profil
Keunggulan. Masing-masing asesmen literasi terdiri dari 5 bentuk soal AKMI yaitu benar-salah, pilihan
ganda, pilihan ganda kompleks, menjodohkan, isian singkat.
Kepala MTsN 1 Kebumen, Fitriana Aenun, M. Ed., dalam rapat persiapan pelaksanaan AKMI menyampaikan bahwa MTsN 1 siap menjadi piloting pelaksanaan AKMI. "Hasil piloting ini akan digunakan sebagai data, perbaikan, dan masukan untuk pelaksanaan AKMI secara nasional tahun depan sehingga harus kita laksanakan dengan sebaik-baiknya," pesannya.
Sementara itu menurut
beberapa peserta AKMI kelas VIII yang sudah mengerjakan menyampaikana bahwa soal yang keluar banyak sekali variasi bacaan, innfografis, dan gambar yang
menarik.
“Literasi
numerasi menjadi soal yang paling sulit karena harus memahami literasi contoh kasus,
konsep, rumus, dan penerapannya dalam kasus tersebut. Waktunya juga terlalu
pendek kalau harus menjawab soal literasi numerasi yang modelnya seperti itu,”
kata Agha Satya dan Riza Abi dari kelas 8E.
Sementara
peserta yang lain, Aurio Nayaka
menyampaikan bahwa beberapa peserta mengalami kendala gambar tidak muncul di layar
pada soal literasi sosial budaya, sehingga peserta menjawab soal berdasarkan infografis
dengan hanya main tebak saja.
Secara
umum dua hari piloting AKMI di MTsN 1 Kebumen, yang dimaksudkan juga untuk
validasi instrumen dan soal tersebut dapat berjalan dan dilaksanakan dengan
lancar dan tertib. (Isu)